PADANG— Karena keaktifan gunung api tersebut belum bisa dipastikan, maka para peneliti belum memberikan rekomendasi langkah tertentu ke badan penanggulangan bencana. Pemda yang wilayahnya berada di sekitar gunung api itu juga belum mendapatkan instruksi untuk mengambil langkah tertentu untuk menyikapi keberadaan gunung api di bawah laut.
Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Komda Sumatera Barat Ade Edward, Sabtu (30/5), mengatakan, temuan gunung api bawah laut itu sementara masih bersifat informasi.
"Sejauh ini, riset yang dilakukan para ahli belum final. Setidaknya, hasil riset memastikan kecurigaan sejumlah orang atas keberadaan gunung api di bawah laut. Tapi, para ahli masih perlu membuktikan gunung api itu aktif atau tidak," ujar Ade.
Gunung api yang masih aktif ditandai dengan material yang dikeluarkan dari gunung, seperti material padat, cair, atau lava. Bila tidak ada material yang dikeluarkan oleh gunung api, maka gunung itu merupakan gunung api yang mati. Pengeluaran material inilah yang masih diteliti oleh para ahli.
Dari sisi ancaman, energi yang tersimpan pada gunung api ini tidak sebesar energi yang bisa membangkitkan gempa dan tsunami. Namun, sebagai bagian dari sistem tektonik lempeng, seluruh aspek yang ada di bawah laut ini perlu dipelajari.
Data tentang gunung api bawah laut ini perlu diperoleh karena gunung berada di daerah rawan tsunami, yakni di zona penghujaman lempeng Eurasia dan lempeng India-Australia. Selama ini masih berkembang prediksi ahli bahwa adanya energi besar yang tersimpan dari pertumbukan lempeng itu. (kompas.com)
Sumber: Tribun kaltim (Sabtu, 30 Mei 2009 | 17:06 WITA)
Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Komda Sumatera Barat Ade Edward, Sabtu (30/5), mengatakan, temuan gunung api bawah laut itu sementara masih bersifat informasi.
"Sejauh ini, riset yang dilakukan para ahli belum final. Setidaknya, hasil riset memastikan kecurigaan sejumlah orang atas keberadaan gunung api di bawah laut. Tapi, para ahli masih perlu membuktikan gunung api itu aktif atau tidak," ujar Ade.
Gunung api yang masih aktif ditandai dengan material yang dikeluarkan dari gunung, seperti material padat, cair, atau lava. Bila tidak ada material yang dikeluarkan oleh gunung api, maka gunung itu merupakan gunung api yang mati. Pengeluaran material inilah yang masih diteliti oleh para ahli.
Dari sisi ancaman, energi yang tersimpan pada gunung api ini tidak sebesar energi yang bisa membangkitkan gempa dan tsunami. Namun, sebagai bagian dari sistem tektonik lempeng, seluruh aspek yang ada di bawah laut ini perlu dipelajari.
Data tentang gunung api bawah laut ini perlu diperoleh karena gunung berada di daerah rawan tsunami, yakni di zona penghujaman lempeng Eurasia dan lempeng India-Australia. Selama ini masih berkembang prediksi ahli bahwa adanya energi besar yang tersimpan dari pertumbukan lempeng itu. (kompas.com)
Sumber: Tribun kaltim (Sabtu, 30 Mei 2009 | 17:06 WITA)