2009-05-25

Kisah Penangkapan Ular Phyton Sepanjang 9 Meter Bergumul 30 Menit, Tangan Yusli Sempat Digigit

Kisah Penangkapan Ular Phyton Sepanjang 9 Meter
Bergumul 30 Menit, Tangan Yusli Sempat Digigit

DITANGKAP: Yusli memegangi kepala Phyton sepanjang sembilan meter ketika akan dimasukkan ke dalam kerangkeng di halaman rumahnya di Rawa Jadi, Rengat, Jumat (22/5/2009). M Fathra/Riau Pos
Laporan M FATHRA NAZRUL ISLAM, Rengat mfathra@riaupos.com
Desa Rantau Mapesa, Kecamatan Rengat merupakan daerah rawa. Menurut cerita masih banyak terdapat binatang buas di kawasan itu, seperti ular. Terbukti dengan tertangkapnya ular Phyton sepanjang 9 meter oleh warga. Bagaimana kisahnya?

Yusli (47), laki laki tinggal di Rawa Jadi, Kecamatan Rengat, yang mengaku sudah biasa menagkap ular ini, Kamis (21/5) sekitar pukul 18.00 WIB menerima kabar dari salah seorang warga Desa Rantau Mapesai, Rengat Seberang tentang adanya seekor ular besar yang tengah melilit ternak kambing warga di desa itu.

Awalnya Yusli tidak menyangka kalau ular tersebut sebesar yang dilihat dengan mata kepalanya sesampai di lokasi. ‘’Saya sering menangkap ular, tapi ini yang paling besar,’’ tutur Yusli saat ditemui Jumat (22/5) di rumahnya, daerah Rawa Jadi, Sekip Hilir, Rengat.


Laki-laki hitam manis itu bercerita, setelah melihat calon tangkapannya berukuran besar, dengan panjang sekitar 9 meter ia pun meminta pertolongan dua orang warga lain untuk mendampinginya, dengan maksud membantu memegangi ular itu, setelah kepala Phyton yang tengah melilit seekor kambing dipegangnya.


Yusli memulai aksinya sekitar pukul 18.30 WIB, usai Magrib. Setelah merasa mantap dan beberapa alat seperti tali dan kayu sudah siap, Yusli pun langsung mendekati sang Phyton. Setelah melihat peluang, dia langsung memegang leher Phyton dengan sekuat tenaga, disusul dua warga lainnya, yang satu diantaranya bernama Suhartono. ‘’Waktu ditangkap, suaranya mendengus seperti menghisap, keras suara hisapannya,’’ ujarnya lagi.


Dalam bergulat sekitar 30 menit itu, Yusli mengaku tangan kirinya sempat digigit sang Phyton. ‘’Ini tangan kiri saya, tapi gak apa-apa, tutur Yusli sambil memperlihatkan belasan gigitan yang sesekali masih mengeluarkan darah.


Usai ditangkap, ular tersebut langsung di bawa ke rumahnya, di daerah Rawa Jadi, Kecamatan Rengat. Jumat pagi, saat Riau Pos berkunjung ke sana, rumah Yusli ramai dikunjungi warga yang penasaran ingin melihat langsung ular sepanjang 9 meter, yang masih teronggok dalam keadaan terikat di depan rumah Yusli.


Dibantu beberapa warga lain, Yusli kemudian memasukkan ular yang lehernya masih diikat dengan tali plastik itu ke dalam sebuah kerangkeng besi. Tali tersebut kemudian diputus menggunakan sabit, agar ular bisa kembali bernafas lega.


Mau diapakan Phyton itu? Yusli mengaku ular tersebut masih akan dipelihara di rumahnya. Karena jika dijual sembarangan, dia juga masih enggan, karena takut dengan aturan tentang penjualan binatang tanpa izin. ‘’Tapi kalau ada orang kebun binatang yang mau membeli untuk dipelihara hidup-hidup, silahkan saja,’’ ujar Yusli. Ia menambahkan jika ular itu dipelihara di rumahnya, warga lain juga bisa melihat langsung ular besar tangkapannya itu, tanpa dipungut biaya. ‘’Kan sangat jarang bisa melihat langsung ular sebesar ini, kecuali di televisi,’’ tutup dia.***


Sumber: Harian Pagi Riau Pos
(Sabtu, 23 Mei 2009 , 07:44:00)
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org