Musibah kapal imigran gelap asal Afghanistan di Rohil diduga akibat kabut asap. Pandangan terbatas menyebabkan kapal menabrak bubu dan akhirnya tenggelam.
Riauterkini-PEKANBARU- Musibah tenggelamnya kapal pengangkut imigran gelap asal Afghanistan di perairan Pulau Halang, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir, Kamis (28/5/09) dini hari tadi diduga akibat kabut asap. Sejak sepekan terakhir wilayah Rokan Hilir memang terus diselimuti kabut asap. Bahkan akibat kabut asap beberapa sekolah dasar sempat diliburkan.
“Ada kemungkinan salah satu sebab tenggelamnya kapal tersebut adalah kabut asap yang memang tebal. Sehingga membatasi jarak pandang yang akhirnya menyebabkan kapal menabrak bubu nelayan kemudian tenggelam,” papar Komandan Pos Angkatan Laut (Posal) Bagansiapi-api Letda Laut Al Muhfid kepada riauterkini yang menghubunginya, Kamis malam.
Dijelaskan Muhfid, jarak pandang di lokasi kejadian dan daerah sekitarnya memang terganggu akibat keberadaan kabut asap. Jangankan waktu dini hari, sampai siang, sekitar pukul 10.00 WIB asap masih menyebabkan jarak pandang terbatas. “Sampai jam sepuluh siang jarak pandang masih tak sampai satu mil,” tuturnya.
Mengenai jumlah korban meninggal, selamat dan hilang berubah. Tetap lima meninggal, 16 selamat dan 15 masih hilang. Korban selamat sudah dievakuasi ke Bagansiapi-api lewat jalur darat. Sedangkan satu jenazah dari lima korban meninggal baru beberapa saat lalu tiba di RSUD Bagansiapi-api. “Jenazah terakhir baru saja tiba di rumah sakit,” pungkas Muhfid.***(mad)
Sumber: Riau Tekini (Kamis, 28 Mei 2009 20:59)
Riauterkini-PEKANBARU- Musibah tenggelamnya kapal pengangkut imigran gelap asal Afghanistan di perairan Pulau Halang, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir, Kamis (28/5/09) dini hari tadi diduga akibat kabut asap. Sejak sepekan terakhir wilayah Rokan Hilir memang terus diselimuti kabut asap. Bahkan akibat kabut asap beberapa sekolah dasar sempat diliburkan.
“Ada kemungkinan salah satu sebab tenggelamnya kapal tersebut adalah kabut asap yang memang tebal. Sehingga membatasi jarak pandang yang akhirnya menyebabkan kapal menabrak bubu nelayan kemudian tenggelam,” papar Komandan Pos Angkatan Laut (Posal) Bagansiapi-api Letda Laut Al Muhfid kepada riauterkini yang menghubunginya, Kamis malam.
Dijelaskan Muhfid, jarak pandang di lokasi kejadian dan daerah sekitarnya memang terganggu akibat keberadaan kabut asap. Jangankan waktu dini hari, sampai siang, sekitar pukul 10.00 WIB asap masih menyebabkan jarak pandang terbatas. “Sampai jam sepuluh siang jarak pandang masih tak sampai satu mil,” tuturnya.
Mengenai jumlah korban meninggal, selamat dan hilang berubah. Tetap lima meninggal, 16 selamat dan 15 masih hilang. Korban selamat sudah dievakuasi ke Bagansiapi-api lewat jalur darat. Sedangkan satu jenazah dari lima korban meninggal baru beberapa saat lalu tiba di RSUD Bagansiapi-api. “Jenazah terakhir baru saja tiba di rumah sakit,” pungkas Muhfid.***(mad)
Sumber: Riau Tekini (Kamis, 28 Mei 2009 20:59)