2009-05-27

Perairan Rohil Gelap Diselimuti Kabut Asap Jarak Pandang Cuma Setengah Mil

JARAK PANDANG: Kabut asap yang menyelimuti perairan Rohil terutama di pagi hari cukup tebal, akibatnya jarak pandang menjadi terbatas. Kondisi perairan Rohil kembali normal menjelang tengah hari. (Syahri ramlan/riau pos)

Laporan SYAHRI RAMLAN, Bagansiapapi
KABUT asap yang menyelimuti sejumlah daerah di Kabupaten Rohil telah menimbulkan dampak yang cukup serius. Bahkan, mengakibatkan jarak pandang menjadi terbatas, hanya sekitar setengah mil di perairan Rohil. Kondisi ini dikhawatirkan mengancam keselamatan dan kenyamanan di perairan.

‘’Kalau pagi hari, jarak pandang di laut sangat terbatas sekali. Apa pun di depan kita dengan jarak-jarak tertentu, tidak dapat dilihat dengan jelas. Lantaran jarak pandang yang terganggu inilah, kapal itu kita operasikan secara perlahan-lahan saja. Yang penting selamat,’’ kata Syafril (44), salah seorang nelayan tradisional Bagansiapi-api.

Danlanal Dumai Kolonel Laut (P) Arief Sumartono melalui Danposal TNI AL Bagansiapi-api Lettu Laut (T) Mufit yang dihubungi Riau Pos, Ahad (24/5) di Bagansiapi-api tidak menafikan hal tersebut. ‘’Saya bersama anggota tadi telah melakukan patrol rutin dan melaksanakan pengawasan dan pemantauan langsung di lapangan. Memang perairan kita sedang diselimuti kabut asap. Kondisinya sangat tebal sekali. Jarak pandang hanya mencapai sekitar setengah mil,’’ kata Mufit.


Untuk itu, kepada masyarakat yang melakukan kegiatan penyeberangan antar pulau, serta para nelayan diminta berhati-hati ketika melakukan aktvitasnya. ‘’Saya yang menganjurkan saja, kalau bisa aktivitas itu dilakukan hanyan setengah hari saja. Dimana, kabut asap itu cukup tebal hanya terjadi di pagi hari. Sedangkan menjelang tengah hari, kondisinya sudah mulai kembali berangsur normal,’’ lanjutnya.


Masyarakat yang melakukan aktivitas penyeberangan antar pulau seperti dari Bagansiapi-api-Kubu, Bagansiapi-api-Pulauhalang, Bagansiapi-api-Panipahan, dan Bagansiapi-api-Sungaidaun, sebagian besar telah mengubah waktu perjalanannya. Jika selama ini dilakukan pagi hari, diundur hingga menjelang siang hari. ‘’Aku piker, pagi ada kapal yang mau berangkat. Sampai di Pelabuhan Bagansiapi-api, kapal itu segera bergerak mulai pukul 10.00 WIB. Mungkin ini disebabkan oleh kabut asap,’’ kata Udin (39) warga Panipahan.


Kondisi serupa juga terjadi pada sejumlah tempat pembuatan kapal-kapal kayu yang berada di sepanjang pantai Bagansiapi-api.(tie)


Sumber: Harian Pagi Riau Pos
(Senin, 25 Mei 2009 , 08:16:00)
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org