2009-05-20

Survei Sebaran Orangutan di Kalbar Libatkan 11 Lembaga

Survei Sebaran Orangutan di Kalbar Libatkan 11 Lembaga

Laporan wartawan KOMPAS Christoporus Wahyu Haryo P
PONTIANAK, KOMPAS.com — Sejumlah 11 lembaga pemerhati orangutan (Pongo pygmaeus pygmaeus) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) terlibat dalam survei sebaran populasi dan habitat orangutan di Kalimantan Barat. Hasil dari survei ini diharapkan bisa menjadi acuan untuk progran konervasi orangutan di masa mendatang.

Sebelas lembaga yang terlibat survei ini meliputi WWF, Simpur, People Resources and Conservation Foundation (PRCF), Riak Bumi, Yayasan Palung, Sylva Indonesia Pengurus Cabang Universitas Tanjungpura, Yayasan Titian, AKAR, Suar Institute, Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I), dan Yayasan Diantama. Survei dilakukan di 12 kabupaten di Kalbar.

Koordinator Program WWF Indonesia-Kalbar Hermayani Putera, Selasa (19/5), mengungkapkan, survei di Kalbar tersebut merupakan bagian dari survei orangutan di Pulau Kalimantan yang dilakukan The Nature Concervancy (TNC) dan Asosiasi Pengamat dan Ahli Primata Indonesia (APAPI). Survei yang berlangsung sejak Januari hingga Juli 2009 tersebut merupakan implementasi dari Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Orangutan Indonesia 2007-2017.

Menurut Hermayani, sejauh ini diketahui tata ruang di Kalbar belum sejalan dengan upaya konservasi orangutan. Konversi kawasan hutan untuk pembangunan masih belum memperhatikan habitat orangutan. Kalaupun proses konversi itu dilakukan dengan terlebih dahulu membuat analisis mengenai dampak lingkungan, tetapi analisis yang dibuat belum memberikan porsi yang memadai bagi upaya konservasi orangutan di sana.


"Habitat orangutan di kawasan hutan konservasi memang lebih baik dibanding hutan di luar kawasan konservasi. Pembukaan di wilayah konsesi perkebunan maupun perusahaan kehutanan banyak yang tidak menyisakan arealnya untuk konservasi orangutan," katanya.


Sejumlah daerah yang diketahui populasi orangutannya terancam punah akibat pembukaan lahan dan perburuan liar meliputi Kabupaten Bengkayang, Sanggau, Landak, dan Sambas.


Habitat orangutan yang masih cukup baik berada di Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) di Kabupaten Ketaang dan Kayong Utara, serta di Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) di Kabupaten Kapuas Hulu.


Sumber: Kompas
(Selasa, 19 Mei 2009 | 21:41 WIB)
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org