2009-05-26

Walhi Desak Polda Cari Cukong Kayu

PEKANBARU (RP) - Menanggapi perkembangan temuan ribuan tual kayu ilegal di Kanal Tiga, Dusun Tegar, Mandau, Bengkalis, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Riau, mendesak agar jajaran kepolisian daerah (Polda) Riau mencari dan menangkap cukong kayunya. Apalagi, hal ini menjadi kontroversi di tengah masyarakat, setelah dua instansi saling klaim untuk lebih berhak mengusut kasus tersebut.

‘’Dari saling klaim ini memunculkan pertanyaan atas komitmen penegak hukum untuk memberantas illegal logging. Dengan begini kita bertanya, kenapa dua instansi ini harus saling ngotot, terutama Polhut Bengkalis,’’ ujar Direktur Walhi Riau Hariansyah Usman, dalam rilisnya kepada Riau Pos kemarin.

Harusnya koordinasi dua institusi ini lebih ditingkatkan untuk mengejar ‘’pelaku utama’’ kejahatan yang harus bertanggung jawab terhadap kayu temuan tersebut. Karena di dalam kasus illegal logging bukan hanya kerugian lingkungan saja yang muncul tapi Walhi sangat meyakini dalam kasus ini juga pasti ada unsur korupsi dan kejahatan pencucian uangnya.

Dari catatan Walhi Riau, penemuan kayu di lokasi tersebut sudah berulang kali terjadi. Di awal tahun 2006, Gubernur Riau bersama Kapolda Riau waktu itu menemukan sebanyak 4.000 tual kayu di tiga lokasi di Dusun Tegar. Sementara pada September 2007, polisi hutan Bengkalis menemukan 2.500 tual kayu juga di tempat yang sama. Kayu tersebut lalu diangkut dan dilelang. Penemuan tahun ini juga dilakukan polhut Bengkalis.


Tapi dari kejadian itu semua sama sekali tidak ada aktor utama yang berhasil diungkap, kalaupun ada pelaku yang ditangkap itu sebatas operator lapangan. Walhi menilai tidak mungkin orang kampung punya modal demikian besar untuk membiayai operasional pembalakan liar ini.


‘’Pastilah ada cukong besar yang memberikan modal. Ini merupakan preseden buruk bagi penegakan hukum di Indonesia kalau pengusutan tidak pernah menyentuh aktor utamnya,’’ kata Hariansyah.


Menurutnya, temuan kayu tahun 2007 lalu, ribuan tual kayu bebas saja keluar lalu dilelang tanpa diketahui siapa pemiliknya. Temuan terakhir yang diklaim polhut juga ribuan tual kayu juta tanpa pemilik.(gem)


Sumber: Harian Pagi Riau Pos
(Senin, 25 Mei 2009 , 07:46:00)
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org