2009-05-26

Upaya Menyelamatkan Keanekaragaman Hayati yang Tersisa Mengembalikan Nangka Mini Pasirpengaraian ke Habitatnya

Laporan Andi Noviriyanti, Pekanbaru
Keanekaragaman hayati adalah makhluk hidup yang terbarukan. Namun sekali, ia punah, maka akan punah selamanya.

Siapa yang tak kenal dengan buah nangka. Tapi kalau khusus nangka mini Pasirpengaraian, pasti tak banyak yang tahu. Nangka jenis ini memang tak banyak dikenal, tapi itu adalah salah satu keanekaragaman hayati Riau yang hampir saja punah dari tanah Riau. Untung saja ada tim dari Balai Penelitian Pengembangan Masyarakat (BPPM) PT Arara Abadi yang tengah mengembangkan program Riau Berbuah menemukannya sebelum punah.

Program Riau Berbuah, selain mengembangkan tanaman buah komersil, juga mengembangkan beberapa tanaman buah lokal. Dan kebetulan, saat memburu buah-buahan yang akan dibibitkan dan dikembangkan itulah mereka menemukan satu jenis nangka yang cukup unik di sebuah penangkaran di Cibubur. Selidik punya selidik, asal usul nangka mini itu dan kemudian diidentifikasi ciri-ciri morfologinya, ternyata itu adalah nangka mini Pasirpengaraian yang dihabitatnya sendiri sudah sulit ditemukan.


Nangka mini Pasirpengaraian ini memiliki ciri khas, yakni teksturnya halus, tidak ada dami atau konang (serat-serat pembungkus nangka atau cikal bakal buah nangka), buahnya besar, tidak bergetah, rasanya manis dan gurih, serta kalau sudah sekali berbuah, maka buahnya tidak berhenti.


Meskipun pada tahapan identifikasi morfologi secara kasat mata, tim dari BPPM tidak ragu lagi, bahwa itu adalah si nangka mini, namun tidak segampang itu untuk mengklaimnya. Maka hal itu dipastikan lagi ke Balai Penelitian dan Sertifikasi Benih (BPSB). Di BPSB, juga dilakukan serangkaian tahapan, di antaranya nangka mini itu harus ditanam dan ditunggu hingga berbuah dulu. Barulah kemudian diidentifikasi kembali kesesuaiannya. Itulah sebabnya kini, Menurut Nazaruddin, General Manager Public Affair dan Humas PT Arara Abadi, Sinar Mas Forestry, nangka mini itu masih dalam tahapan akhir sertifikasi.


Menteri Kehutanan MS Kaban, yang punya asal usul kehidupan masa kecil di Pasirpengaraian, Rokan Hulu, juga tertarik dengan ditemukannya nangka mini tersebut. Dari kebun koleksi atau pembibitan yang ada di BPPM, MS Kaban membawanya ke Pasirpengaraian. “Tahun 2008 lalu, Pak Menhut membawa 80 batang bibit nangka mini tersebut untuk ditanam kembali di Pasirpengaraian,” ujar Nazaruddin, Rabu (20/5).
***


Sumber: Harian Pagi Riau Pos
(Minggu, 24 Mei 2009 , 10:30:00)
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org